Rupa motor jauh dari kata ganteng. Lusuh, dekil ditambah casing nyaris rompal susah nempel dibody. Beberapa bagian kudu diikat menggunakan karet…..antar satu bagian dengan lain agar jubah setia menemani rangka. Lampu hanya variasi plus tanpa speedometer membuat motor bisa dibilang tidak layak pakai. Apalagi saat melirik bagian mesin…..weleh, makin komplit wis. Tapi siapa menyangka….motor Honda SupraX lansiran tahun 2004 ini tiap harinya kudu bekerja keras. Mengangkut beban hingga 2 kwintal……Jember-Bondowoso menjadi makanan sehari-hari…..
Pemilik motor ini adalah Agus…..petani jeruk yang cukup sukses diTanggul Jember. Bisa dikatakan sukses sebab doi punya anak buah yang siap membantu pekerjaannya. Kendati uang bukan masalah buatnya…..Agus tidak akan berniat melengserkan posisi sang moped. Doi mengatakan, Supra yang dibelinya 10 tahun silam tidak akan tergantikan. “Nggak ada motor sekuat ini mz. Tiap hari saya pakai kirim jeruk sampe 2 kwintal dari Jember-Bondowoso. Pengiriman harus cepat karena kita dituntut sigap mengantar ke pemesan. Sering saya geber pakai gir satu karena tanjakan curam dilokasi “ tuturnya menggunakan logat Madura yang begitu kental. Kenapa koq nggak berniat ganti motor anyar dengan cc lebih gede??. “Malah lebih kuat motor dulu mz. Yang jadi favorit kita untuk angkut-angkut GL Max/Pro, CB sama Astrea Prima” tambahnya lagi….
Jika IWB perhatikan, ada beberapa ubahan yang dilakukan Agus. Salah satu yang mencolok adalah suspensi belakang. Sang moped kini berganti dengan milik GL series. Itupun masih ditambah adaptor. “Biar keras mz suspensi. Depan belakang sengaja saya matikan agar stabil membawa beban berat” ujarnya. Saat IWB duduk diatasnya….weleh, emang keras bener. Nggak main blas shockbraker 
. Kabel berjuntai kemana-mana tanda motor memang asal jalan. “Hanya saya yang bisa ngidupin nih motor. Karena sering saya tinggal dihutan sampai 3 km…..untuk mencegah orang iseng dicolong. Biar aja kalau mau nuntun berkilo-kilo” serunya terkekeh. Walah….ada-ada aja. “Kalau saja ada pabrikan Jepang jual motor khusus untuk angkut-angkut berapapun pasti akan saya beli. Pokoknya yang kuat dan kencang. Sejauh ini hanya Supra ini yang paling kuat” tutupnya tersenyum. Lho kan ada merk lokal untuk angkut-angkut. “ Nggak bisa kenceng mz. Kendaraan juga kurang lincah” selorohnya…
Last…..setelah pamitan, akhirnya IWB pergi duluan. Santai melaju dijalanan Tanggul…..tiba-tiba sekelebat motor butut nyalip dengan kecepatan tinggi. Waladalah…..itu Agus yang tadi IWB interview. Doi mengangkat tangan memberi isyarat menyapa tanpa menoleh. Sosok lucu dan ramah. Bayangannya hilang ditelan tikungan kearah Tanggul. Senang ngobrol bersama bos Jeruk dengan seluruh kepolosannya dalam memberikan penilaiannya dalam sebuah produk. Siapa menyangka motor dekil seperti diatas masih bisa ngacir dengan enteng. Edian..!!(iwb)
Motor kang Agus yang IWB maksud
