Hujan terus mengguyur tanpa henti. Cuaca tidak menentu membuat para biker memilih berteduh. Setelah reda….seperti dikasih aba-aba semuanya semburat keluar jalanan berburu dengan waktu karena hujan bisa datang kembali sewaktu-waktu. Namun tidak dengan bro biker berikut ini……
Dari jauh terlihat…..doi berhenti dipinggir jalan. Jongkok sambil mencet bannya berkali-kali. Ternyata doi hanya ingin memastikan bahwa bannya baik-baik saja. Namun sayang……harapannya sia-sia sebab bannya memang betul-betul bocor. Berdiri didekat tunggangan…..mata berusaha menyapu sekeliling untuk mencari tukang tambal ban. Sebuah usaha yang sepertinya tidak akan terkabul karena hujan membuat para penjual jasa tambal enggan membuka lapak. Mumet botak sariawan tenan. Kalau sudah begini pasti penyesalan akan datang….kenapa ban bawaan nggak dilengserin dan diganti tubeless saja??. Wis sengsara kena hujan….penderitaan semakin komplit hanya gara-gara karet bundar. Sobekkk tenan….
Yup….itulah balada biker yang sering dialami penunggang bebek dan matic dan luput dari pengamatan pabrikan. Walau mengisi segmen mayoritas…..bukan berarti membuat pabrikan jeli memberikan fitur ban tubeless demi kenyamanan biker. Dari sekian pabrikan Jepang, belum satupun yang melirik untuk melengkapi produk skutik mereka dengan OEM ban tubeless. Padahal…..sisi ini bisa mengangkat value dari sang produk. TVS sebagai pemain minoritas justru telah memulai terlebih dahulu lewat Dazz. Pabrikan Jepang???. Kita lihat saja….siapa yang berani menjadi first mover soal ini. Ban tubeless pada skutik atau bebek??. Perlu nggak bro menurut sampeyan? ….(iwb)
Post by IWB. Follow us on….
Twitter : @iwanbanaran
FB : Iwanbanaran
Email : Iwanbanaranblog@gmail.com
Youtube channel : Iwanbanaran
Path : Iwanbanaran
Google+ : Iwanbanaran
Blog alternate : IWBspeed.com