Bro dan sis sekalian…..bobot kendaraan sangat penting dalam membantu mesin mengeluarkan powernya secara optimal. Semakin berat beban….maka stres komponen yang diderita rantai serta ban melawan gaya gravitasi sangat besar. Lawong makin ditekan kebawah mzbro. Dan satu kilogram saja efeknya lumayan signifikan….
Masih ingat bagaimana top speed Motogp?. Pengurangan bobot minimum dari 160kg ke 158 kg mampu membuat kecepatan puncak Motogp machine sekarang makin beringas. Ketika tahun lalu diQatar hanya tembus 340km/jam…..tahun ini meningkat menjadi 350km/jam. Diluar kemampuan mesin….PWR juga berkonstribusi besar membuat motor makin ngacir. Tidak heran Dorna menolak proposal permintaan pabrikan yang menginginkan bobot kendaraan minimum dikurangi menjadi 155kg tahun depan. Mereka mengambil jalan tengah dengan 157kg. 158kg wae ngacirrr….lha piye kalau permintaan diluluskan 155kg?. Lak yo ngerihhh…..
Kembali ke power to weight ratio (rumusnya adalah power dibagi berat sehingga jadinya PS/KG. Semakin besar angkanya semakin baik). Selama ini setiap ada produk baru…..kita hanya mengintip power kendaraan dari mesin tanpa sudi melirik bobot. Padahal dengan power sama namun dry weight beda….output power roda keaspal juga tidak sama. Dengan bobot lebih ringan….maka mesin akan sedikit mengelurkan tenaga untuk menggerakkan roda. Dan dalam ajang balap…PWR bisa membantu akselerasi dan top speed serta ability dalam menaklukkan tikungan (entry and out the corner) plus komsumsi bahan bakar. Wis…sampeyan bayangin wae….
Sampeyan nunggang sepeda motor….satunya ditambahi beban dengan membonceng orang…satunya sendirian terus melibas tikungan. Piye…lain to?. Kinerja suspensi makin berat…handling turun drastis dan dijamin pada kecepatan tinggi motor tidak bisa membelok sepresisi saat sendirian. Lek boso balape racing line-nya bubar. Makanya kalau dalam ajang balap yang diurusi hanya “engine” wae yo ora klop. Karena balap sangat berhubungan dengan ability menaklukkan tikungan diluar power mesin. Sedang untuk harian….dengan melihat pengukuran aktual performa engine (PWR) bakal berpengaruh pada passing ability (berhubungan dengan akselerasi)…komsumsi BBM…..dan tentu power on wheels. Tidak heran dibanding lainnya….Satria FU150 termasuk memiliki PWR terbaik dikelasnya. Lawong enteng bener kangbro bobotnya…..
Last…..IWB sendiri menjadi korban buruknya PWR akibat badan yang lumayan gambot. Masih ingat saat menggali top speed Honda Scoopy….dengan posisi dlosor habis pada kecepatan 95km/jam…..rekan Blogger lain nyalip IWB dengan santai….parahnya posisi badan doi tegak. Yup…mz Didik NH dengan berat badan hanya kisaran 50kg membuat Scoopy melaju ringan…..mringis menyalip IWB, senyumnya ngeledek habis. Jiannn loro ati tenan rasane….broken heart udah kayak patah hati mzbro. Sing salah siapa?. Jelas IWB karena membuat PWR sang skutik bubar. Power engine sama tapi output tenaga keroda berbeda. So…masih meremehkan PWR??. Diettt dieettt …...(iwb)