Quantcast
Channel: Iwanbanaran.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5148

Part 1 : Impressi menggeber trail Viar Cross X200SE dipegunungan kebun teh Puncak…..

$
0
0

banner-460x110-CB-500F460x110_ok

turing Viar (3)

Bro dan sis sekalian….seminggu lalu IWB bersama teman Blogger lain digelandang Viar mencicipi Trail Cross X200 turing dari Jakarta kePuncak. Rute awal ke Sarwana belok ke Puncak dikarenakan mbah Bonsaibiker aka Muchsin nyerah dipinggir jalan. Balung tuwo ora ngapusi :mrgreen: (alasane seat height terlalu tinggi sehingga kesulitan saat berhenti) memberikan berkah tersendiri bagi rombongan sebab kita akhirnya bisa merasakan kemampuan sang kuda besi menghajar trek berbatu pegunungan yang super adem. Nah….seperti apa jalannya turing dan impressi secara keseluruhan??. Monggo disiapne cemilan soale artikel bakal lumayan panjang……
Banner-YamahaMT25-460x140px_TMC&IWB
460x110 prj

viar 460x160

Berangkat dari Sunter…..teman Blogger luar kota sudah tiba dimarkas Viar yakni Irfan Pertamax (Wonogiri), Yudakusuma (Yogyakarta) serta Mbah Bon dari Cirebon. Pihak Viar sendiri telah menyiapkan 9 motor yang digunakan kita bertujuh plus Viar crew ada 2. Helm cakil dan google menjadi perangkat wajib yang disediakan pabrikan. Setelah sarapan dan berdoa bersama…kami pun ngacir mengarah keSarwana. Sayang….cuaca cukup terik dan jalanan macet membuat semuanya makin sulit. Sproket gear CrossX200 terbaru yang lebih besar dari sebelumnya juga membuat RPM menjerit. Speed hanya kisaran 80km/jam…..gear 5 RPM nangkring diangka 10,000 RPM. Weleh…..kalau dipanteng terus berjam-jam kasihan mesinnya nih….

Yup…..mapping trail memang lebih konsen pada akselerasi bawah. Makanya gear belakang gede segaban. Konswensinya top speed dikorbankan karena nafas jadi sangat pendek. Lha kalau dengan kecepatan 70-80 km/jam….nyampe keSukabumi jam piro??. Belum lagi menembus jalan raya Bogor dari Sunter….kita disodori jalanan super edan macetnya. Dengan seat height tinggi…nampaknya mbah Bons cukup kesulitan karena kudu sering turun kaki. Balung tuwonya kelihatan mzbro :mrgreen: . “Wiss…saya nyerah kang. Ora nerus….tinggi bener ki motore kalau macet mumet saya” serunya dengan keringat mengucur deras. Memang mzbro….trek pasar Kramat Jati dijamin bikin stres siapapun yang lewat. Apalagi cuaca terik menyengat. Akhirnya setelah diskusi bersama….kita membelokkan rute kearah Puncak Bogor. Disinilah mbah Bons tersenyum sumringah. “Hayooo kalau puncak..” serunya terkekeh. Ealahhh…..

turing Viar (10)

Dijalanan…..mbah Bon ternyata seperti kesurupan. Semangatnya luar biasa setelah mendengar kata “Puncak”. Sebaliknya….rombongan dibuat pusing dengan bocah Wonogiri. Tampang “Racing Boy” dengan gaya suka wheelie sebelum start melempem bak krupuk tersiram air saat dijalanan. Ilang terus dibelakang. Nunggu lammaaa….baru nongol. “Ngeri jalanan pulau Jakarta ramai bener. Alon-alon to lek..” ujarnya mringis. Walahhh lha iki wae wis pelan hanya kisaran 60-70 km./jam. Disuruh alon lagi lak yo kalah sama becak rek. Memasuki kota Bogor…..motor kembali digeber. Nah….disinilah kelebihan CrossX200…..

Sampeyan nggak akan merasakan goyang walau ban dibekali model “tahu”. Pada kecepatan 80 km/jam….handling tetap anteng. Makanya kita pede bener. Manuver zig zag menembus padatnya lalu lintas dilibas secara eces. Weh….sayang ki sproket kurang mendukung untuk dijalanan. Ukurannya terlalu besar membuat RPM kudu meraung tinggi. Tapi namanya juga trail….memang pasti konsen accelerasi dijalanan rusak yang mayoritas bermain pada low RPM. Mulai masuk jurusan puncak…kembali Irfan ilang. “Irfan mana Irfan??..” seru IWB kerombongan belakang. Semua hanya saling berpandangan tanda nggak tahu keberadaannya. Byuhhh….ciloko njaran. Nang endi bocah ki???. Mau putar balik nggak memungkinkan sebab arus balik macet parah tenan….

Menunggu nyaris 10 menit….akhirnya IWB lega sebab sekonyong-konyong muncul tampang khasnya. “Piye to pan….koq ketinggalan maneh. Suwe men?” tanya IWB penasaran. “Anu lek…..ono sing ceblok. Aku yo tersesat barang..” jawabnya membuat IWB nahan tawa. Jian ora cocok blasss ki. Apapun alasannya…..tampang “racing boy” empu Pertamax7 ini bak hilang taring kalau diJakarta. Masuk celah antara dua kendaraan seperti ciut nyali. Maunya lempeng kayak sirkuit paling. Akhirnya takut ketinggalan lagi….Irpan kita suruh kedepan. Sebuah keputusan tepat mengingat bocah Wonogiri ini membuat perjalanan jadi makin suweeee :mrgreen: …..(iwb)

  turing Viar (7) turing Viar (6)turing Viar (9) turing Viar (5) turing Viar (4)     turing Viar (14)turing Viar (2)turing Viar (11)turing Viar (12) turing Viar (13)turing Viar (8)turing Viar (1)

RPMS-LOGO-IB


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5148

Trending Articles