Iwanbanaran.com – Kangbro…jaman nom-noman memang jaman yang bisa dibilang katrok tenan. Dijalanan ora mikir wong liyo apalagi kalau sudah ngetes motor dijalanan…..ora urus pokoke betotttt puollll. Nahhh….kejadian pahit, mungkin sangat pahit pernah IWB alami ketika geber motor dijalanan. Lha piye cak…lagi enak-enak dlosorrrr diatas tanki, tiba-tiba IWB merasakan ada ludah bertebaran kemuka. Sirah cekot-cekot pengen nyokot kursi rasane…..
Saat itu IWB sedang ngetes Yamaha RX-King dijalanan (kejadian sekitar 1995). Kalau nggak salah ingat….IWB ngetes karena motor Udin (masih ingat to? 
) katanya makin ngacir setelah lepas filter udara dan seting ulang. IWB ora percoyo kalau nggak jajal sendiri. Makanya IWB tetap ngeyel ngetes dijalan. “Wiss kono…jajalen..”seru Udin sambil melempar kunci tungganganya….
Sontak tanpa banyak ba bi bu….IWB langsung starter motor dan IWB bawa kejalan raya. Asyemmm…lepas filter suaranya jadi sangar bener ki motor. Bulat dan meraung bak ingin menunjukkan taringnya. Jelas IWB makin semangat. Setelah tiba dijalan raya…celingak-celinguk kiri kanan….sepi. Tanpa pikir panjang, gear satu gasssss. Nguokkkkkkkkk……!!!!!!!”
Raungan RX-King tanpa filter udara membahana. IWB dlosor sejajar tanki…shifting gear dua, tiga, empat dan masuk final gear. Jambakan mesin 2 tak sikobra ini memang galak bener dieranya kangbro. Mata IWB sampai nggak kuat melek saking derasnya angin. Ojo protes…dulu helm nggak pernah pakai. IWB kalau ngetes atau balap liar selalu tanpa pakai helm karena memang kesadaran safety minim. Sekarang ??..
Mending tidur cak kalau geber motor tanpa memakai helm. Secara sekali dlosor pasti selesai. Era suram 1990an yang sangat berbahaya pastinya. Kalau ingat IWB sih ngilu tenan. Kembali kecerita…setelah geber kearah selatan, IWB belum puas dan balik keutara. Masuk gear tiga, ban depan seperti ngangkat dari aspal. Sadizzz ki setingannya cakkk…
Raungan RX-King menenggelamkan setiap suara yang ada dijalanan. Mata berair saking derasnya diterpa angin. Masuk speed 120-an km/jam, tiba-tiba IWB terhalang sebuah mobil Carry yang melaju juga cukup kencang. Terpaksa IWB braking sedikit. Mendapatkan momen yang pas, IWB mendahului mobil dengan posisi kembali dlosor ketanki. Estimasi speed 130-an. Disaat itulah sekonyong-konyong IWB melihat jendela mobil driver terbuka……
Tiba-tiba…IWB merasakan muka terasa dingin seperti kena air. Masih belum sadar sepenuhnya…IWB mengurangi kecepatan karena posisi memang sudah dekat dirumahnya Tomi (tes tersebut disekitar rumah Tomi). Ketika melipir mau belok itulah, jari IWB meraba muka dan darah langsung menggelegak. “Diannnnnc*kkkk…aku di idoni (diludahin)..” teriak IWB. Saat melihat jalanan…mobil sudah hilang dari pandangan. Satu yang ada dipikiran IWB saat itu adalah….cari air cuci mukaaaaa….
IWB langsung kabur cari kran. “Piyeeeee…enak ora motorku..” tanya Udin nggak ngeh IWB diludahin. Suara yang tidak pernah IWB hiraukan karena sibuk meredam emosi dan juga rasa jijik. “Aku di idoni wong (aku diludahin orang)...”jawab IWB setelah membersihkan muka. Udin langsung mendelik. Tapi komennya diluar dugaan. “Sukurrrrr….makane numpak motor ojo pecicilan..“serunya terkekeh. Wedus jaluk disampluk bakiak ki emang bocah. IWB langsung lempar kunci King ke lantai. Tawa Udin makin terkekeh. Dasar petruk pekok…
Last….kejadian diatas tak terlupakan bagi IWB karena emosi luar biasa. Namun setelah masuk usia seperti sekarang, IWB jadi sadar betul bahwa apa yang dilakukan orang dalam mobil tersebut sebenarnya bisa dimaklumi. Ketika mereka memandang pengguna jalan lain pecicilan dan arogan….rasa kesal pasti ada cak. Pelampiasan akhirnya meludahi. Masih mending IWB nggak dipepet biar jatuh. Tapi jujur IWB masih sulit menerima kalau ingat. Jiannn asyemm tenan. So….pesan moral artikel ini, pakailah helm demi safety termasuk ancaman ludah dari orang yang kesal sama kita. Haiyahhhh ….(iwb)