Bro dan sis sekalian…..cukup penasaran IWB dengan kondisi yang menyerang Marc serta tim HRC. Sempat cemerlang diawal lap….namun akhirnya mencium aspal tidak mampu melanjutkan perjalanan dibalap Mugello Italia 2015. Tentang kondisi tersebut, Marquez angkat bicara dengan apa yang mendera mereka. Ada apa sih sebenarnya??. Nih dia penuturannya…..
Insiden Mugello menambah rasa frustasi Marc. Secara cemerlang start dari 13 nyodok ke posisi 4…awalnya Marc cukup meyakinkan dan mampu mengejar Lorenzo. Namun pertengahan race semua berubah tatkala Lorenzo terus melebarkan gap dan kemudian doi kudu bertarung berebut posisi dua dengan Iannone. Hingga pada satu titik….karena terlalu memaksakan kemampuan motor itu sendiri, Marc dlosor mencium aspal…..
“Diputaran pertama sangat bagus khususnya lap awal dan itu sudah ada dalam rencanaku. Dalam pikiranku aku harus berani mengambil resiko dan beberapa lap setelahnya aku bisa dibelakang Lorenzo…..hal itu membuatku sangat gembira. Lap-lap awal baik-baik saja. Tapi kemudian aku sangat kesulitan pada pertengahan race. Aku membalap melebihi batas ditiap tikungan dan pada akhirnya aku jatuh. Ya sudahlah, yang penting aku sudah berusaha….”tukas Marc seperti dilansir Crash. Lha terus, apa sih yang sebenarnya terjadi??….
“Masalah diMugello tidak sama dengan Le Mans karena diMugello feeling pada traksi depan saat race cukup bagus. Aku merasa pede dan aku membalap hanya dengan ban depan. Masalah terbesar adalah ketika ban belakang ngedrop pada lap 7-8….problemnya selalu sama yakni, ban belakang banyak bergeser saat masuk tikungan. Tanpa dukungan ban belakang maka aku hanya mengandalkan ban depan…
“Ketika membalap dengan cara diatas untuk 20 lap, pada akhirnya motor akan mudah kehilangan traksi depan. Seperti kalian lihat di TV, saat masuk tikungan…..motorku tidak mau diam khususnya ban belakang. Makanya aku banyak paksakan bertumpu pada ban depan dan ini sangat sulit. Tahun lalu sebenarnya kita juga mengalami hal yang sama dengan ban belakang. Tapi aku bisa mengendalikannya. Sedang tahun ini entah kenapa sangat susah dan aku tidak bisa mengontrol……” tambah Marquez….
Selain masalah stabilitas, karakter engine juga membuat semuanya makin buruk. Menurut Marquez….mesin 2015 jauh lebih agresif sehingga perlu dilakukan tindakan untuk membuatnya lebih jinak. “Kita sudah sedikit perbaiki kemampuan ketika keluar tikungan. Karakter engine yang agresif coba kita akali dengan mengatur ulang elektronik. Walau masih belum sempurna namun aku kini bisa mengendarai motor dengan baik saat keluar tikungan. Jika kita tidak bisa merombak karakter engine maka kami akan bekerja pada sasis serta elektronik untuk menutupinya…
Dan Honda terus bekerja keras untuk ini. Mereka membawa elektronik map baru disini, mereka juga membawa sasis di Le Mans kemarin hasil tes di Malaysia, tidak lupa swing arm anyar. Mereka bekerja keras dan karena itulah aku senang. Aku melihat mereka sangat ingin kita lebih baik. Mereka mengerti betul kami ada masalah. Kita lihat saja semoga masalah ini cepat terselesaikan…” tutup Marc…..
Apa yang dikatakan Marquez memang bukan omong kosong mzbro. Andrea Dovizioso yang sering duel head to head melawan Marc juga melihat lawannya mengalami kesulitan. “Sepertinya motor Marc sekarang tidak cukup bagus untuk nempel Yamaha serta kita (Ducati) dibeberapa trek. Mereka bagus saat pengereman. Mereka selalu menutupinya saat braking. Tapi terlihat motor tidak memiliki keseimbangan yang sempurna seperti tahun lalu. Maksudku, aku percaya level persaingan diMotogp saat ini sedikit lebih tinggi dibanding sebelumnya. Dan mungkin Honda tidak banyak mengalami perkembangan untuk itu. Marc membalap dengan baik dan masih sama. Hanya saja kini dia harus membalap lebih ngoyo (on the limit) dalam mengendarai motornya dan dia akhirnya melakukan kesalahan..” ujar Dovi pasca Marc Crash diMugello…..
Last…..problem yang mendera tim HRC ternyata cukup kompleks. Menyandang status tim factory….mereka tidak diperbolehkan utak-atik engine (Engine Freeze development) untuk merubah karakter mesin yang dikatakan agresif. Makanya mereka hanya bisa bermain elektronik serta sasis. Dan tentu hal itu tidak mudah mengingat mesin adalah core utama untuk membuat motor jinak ataupun liar. Nah….jadi seperti itu kira-kira mzbro. Tidak heran dibeberapa kesempatan Marquez seperti kehilangan daya sentuhnya. Padahal masalahnya bukan pada pembalapnya alias the bike problem. Yah….moga-moga cepat kelar masalahnya biar Lorenzo nggak ngacir dewe. Mosok dua kali race kayak turing sendirian….ngantuk tenan nontonnya. Ya nggak bro …..(iwb)